selamat datang di masjack78.blogspot.com - selamat datang di masjack78.blogspot.com - selamat datang di masjack78.blogspot.com - selamat datang di masjack78.blogspot.com - selamat datang di masjack78.blogspot.com - selamat datang di masjack78.blogspot.com - selamat datang di masjack78.blogspot.com - selamat datang di masjack78.blogspot.com - selamat datang di masjack78.blogspot.com - selamat datang di masjack78.blogspot.com - selamat datang di masjack78.blogspot.com - selamat datang di masjack78.blogspot.com - selamat datang di masjack78.blogspot.com - selamat datang di masjack78.blogspot.com - selamat datang di masjack78.blogspot.com

Sabtu, 18 Juni 2011

Generasi "JOKAM", Generasi "MASA DEPAN"


TUNTUNAN TATA KRAMA
( by. generasi jokam )

        Banyak kalangan menilai pendidikan saat ini hanya mengedepankan penguasaan aspek keilmuan dan kecerdasan anak. Jika anak lulus dengan nilai akademik memadai di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) maka pendidikan dianggap sudah berhasil.
         Adapun pembentukan karakter dan nilai-nilai budaya bangsa di dalam diri siswa semakin terpinggirkan. Maka jangan heran jika ada seorang anggota Dewan atau tokoh masyarakat melakukan tindakan atau ucapan yang kurang senonoh di depan publik.
         Akhlaq, prilaku, dan tata krama para generasi muda saat ini telah mengalami kemerosotan, baik dalam hal ta’dzim kepada yang lebih tua dan yang berhak di ta’dzimi, serta kurangnya budi pekerti luhur dan sopan santun mereka di lingkungan masyarakat. Sehingga banyak dari kalangan orang tua yang merasa prihatin dan menganggap bahwa anak muda sekarang sudah tidak mempunyai tata krama, sopan santun, unggah-ungguh, papan-empat-adepan.
         Dalam membina dan mendidik para generasi muda agar memiliki akhlaqul karimah tersebut, dipandang perlu adanya tuntuan tentang bertata krama, menurut petunjuk Al-Qur’an dan Al-Hadits. Berikut ini disajikan tuntunan tata krama yang disusun sedemikian rupa sehingga mudah dan praktis untuk dipahami dan dikerjakan.
         Mudah-mudahan tuntunan tata krama ini bisa bermanfaat dan dapat membantu mewujudkan generasi muda yang berakhlaqul karimah. Dengan segala kekurangan dan keterbatasan, kami sadar bahwa tuntunan tata krama ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharap dan menerima saran dan koreksi dari berbagai pihak.


TATA KRAMA BERPAKAIAN DAN BERHIAS

Bagi Laki-laki

1. Berpakaian Rapi, sopan dan benar menurut syariat Islam >pakaian bawah 
    tidak dibawah mata kaki (nglembreh)<.
2. Tidak dibenarkan memakai kain sutera.
3. Hindari memakai celana yang di lubangi/disobeksobek, ketat dan ditempeli 
    sticker.
4. Berpakaian tidak menyerupai wanita.
5. Tidak dibenarkan memakai perhiasan emas.
6. Tidak mewarnai rambut dengan warna hitam.
7. Tidak mewarnai rambut dengan warna yang tidak pantas.
8. Memotong rambut dengan rapi.
9. Merapikan kumis.
10. Disunahkan memakai minyak wangi. 

Bagi Perempuan

1. Berpakaian rapi, sopan dan benar menurut syariat Islam.
2. Berpakaian tidak menyerupai laki-laki.
3. Tidak dibenarkan memakai rambut palsu dan atau memasangkan.
4. Tidak boleh cukur gundul.
5. Tidak boleh memotong rambut kepala sehingga menyerupai laki-laki.
6. Tidak boleh mencukur alis
7. Berdandan/bersolek tidak berlebihan.
8. Tidak memakai wangi-wangian yang semerbak baunya.


TATA KRAMA KETIKA MAKAN

1. Duduk dengan sopan.
2. Makan dengan tangan kanan.
3. Memulai makan dengan membaca basmalah, dan mengakhiri dengan 
    hamdalah.
4. Mengambil makanan secukupnya dan dihabiskan.
5. Tidak meniup makanan.
6. Memulai dari tepi makanan.
7. Tidak berbicara ketika mulut masih penuh makanan.
8. Tidak minum disela-sela makan (kecuali karena sesuatu hal).
9. Mengunyah makanan dengan bibir tertutup sehingga kunyahannya tidak
     bersuara.
10. Mengambil kembali makanan yang jatuh ditempat yang bersih.
11. Tidak memasukkan makanan ke mulut sebelum makanan di dalam mulut 
      habis.
12. Tidak terdengar suara benturan sendok, garpu dan piring.
13. Tidak melakukan hal-hal yang tabu (kentut, bersendawa, dan berdahak).
14. Ketika membersihkan makanan di gigi supaya menutup mulut dengan
     tangan dan tidak membuangnya di hadapan orang lain.
15. Tidak mencela atau menghina makanan.
16. Mendo’akan kepada yang menjamu makanan.
17. Dalam jamuan makan bersama:
     a. Mendahulukan yang lebih tua
     b. Bila akan mengambil makanan cukup dilihat dahulu dan tidak perlu
        disentuh atau dicium.
     c. Mengambil makanan yang terdekat.
     d. Tidak mengambil makanan yang dihidangkan dengan sendok yang
         sudah digunakan untuk makan.
     e. Tidak makan sambil bergurau.
18. Dalam hal makan prasmanan hendaknya setelah mengambil makanan
      sewajarnya, agar memberi kesempatan kepada yang lain untuk bisa
      mengambil makanan.
19. Hendaknya makanan yang mendekat pada mulut, bukan mulut yang
      menjemput/mendekat makanan.

TATA KRAMA KETIKA MINUM

            Tata krama ketika minum hampir sama dengan tata krama ketika makan, ditambah dengan hal-hal sebagai berikut:
1. Memegang gelas pada tangkainya (bila bertangkai).
2. Apabila disuguhkan cangkir dengan pisin (lepek), diusahakan meminum 
    dengan sekaligus mengangkat pisinnya.
3. Hindari minum langsung dari bibir teko (nyucup) dan tidak menuangkan
    langsung ke dalam mulut (nglonggo).
4. Usahakan tidak bernafas ke dalam gelas dan tidak meneguk/menenggak
    minuman sekali habis.
5. Ketika minum, air minum tidak digunakan untuk berkumur lebih dahulu.

TATA KRAMA BERTAMU

1. Berpakaian rapi, pantas dan sopan.
2. Hindari bertamu pada jam-jam istirahat.
3. Seyogyanya membuat janji terlebih dahulu dan menepatinya, mengingat
    tuan rumah mungkin mempunyai banyak kesibukan.
4. Mengetuk pintu/membunyikan bel rumah dan mengucapkan salam.
5. Bila sudah mengucapkan salam 3X tidak ada jawaban sebaiknya pergi.
6. Dilarang mengintip atau melongok ke dalam rumah, walaupun pintu atau
    jendela terbuka.
7. Bila ditanya “siapa itu?” maka harus menjawab dan menyebutkan nama.
8. Tunggu sampai dipersilahkan masuk ke dalam rumah.
9. Melepas sepatu/alas kaki sebelum masuk rumah atau menyesuaikan.
10. Menempati tempat duduk yang dipersiapkan untuk tamu (tidak) menempati
     tempat duduk tuan rumah.
11. Bila tuan rumah bukan mahromnya dan hanya satu orang, maka cukup
     di luar rumah dan bicara seperlunya.
12. Menunggu makan dan minum hidangan yang disuguhkan sebelum
     dipersilahkan.
13. Sebaiknya mau mencicipi/menikmati hidangan yang disediakan tuan rumah.
14. Bila hidangan yang disuguhkan merupakan pantangan, supaya menolak
     dengan sopan.
15. Apabila bermalam, sebelum pulang hendaknya merapikan tempat tidurnya.
16. Apabila membawa anak kecil supaya menjaganya dengan baik sehingga
     tidak mengecewakan tuan rumah.
17. Apabila melakukan sesuatu yang mengecewakan tuan rumah (misalnya,
     merusak barang, ngompol dll), supaya berterus terang dan minta maaf.
18. Sebelum pulang, hendaknya minta maaf mengucapkan syukur/terima
     kasih atas semua kebaikan tuan rumah dan mengucapkan salam.

TATA KRAMA MENERIMA TAMU

1. Berpakaian rapi, pantas dan sopan.
2. Menyambut dan menerima tamu dengan ramah (grapyak).
3. Mempersilahkan masuk dan duduk.
4. Bila tuan rumah sendirian dan tamu bukan mahromnya juga sendirian,
    seyogyanya tidak dipersilahkan masuk ke dalam rumah dan bicara seperlunya
    saja.
5. Memuliakan tamu dengan member penghormatanbilma’ruf sesuai dengan
    kemampuan.
6. Menyuguhkan hidangan/jamuan denganmenggunakan nampan.
7. Tidak menyuguhkan minuman dengan memegangbibir gelas .
8. Bila tamu bukan mahromnya, seyogyanya tidak menyuguhkan sendiri secara
    langsung.
9. Mempersilahkan tamu untuk menikmati hidangan.
10. Bila tamu bukan mahromnya sebaiknya tidak dudukdengan berhadapan
     dan tidak menatap langsung.
11. Apabila dalam menerima tamu waktnya terbataskarena suatu hal,
     maka hendaknya menyampaikan secara terus terang dan sopan.
 12. Bila tamu telah berpamitan, seyogyanya ikut mengarkan keluar rumah
      untuk melepas kepergiannya.

TATA KRAMA BERBICARA DENGAN ORANG LAIN (BERCAKAP-CAKAP)

1. Berbahasa yang baik dan sopan (papan, empat, adepan), menghindari
    kata-kata yang kotor dan menyakitkan hati.
2. Bila berbicara dengan orang yang lebih tua/dituakan, hendaknya
    pandangan mata agar ditundukkan dan dalam bertutur kata dengan
    nada suara yang lebih rendah.
3. Membiasakan kata-kata “maaf,” pada awal dan akhir pembicaraan.
4. Dalam berbahasa daerah tidak boleh memposisikan diri lebih tinggi dari
    lawan bicara. Contoh bahasa jawa: “kulo sampun dahar,” 
   “dalem bade kundur” ”kulo paringi,” seharusnya: “kulo 
    sampun nedho” “dalem badhe wangsul,” “kulo caosi/sukani,” dll.
5. Memperhatikan dan mengarahkan pandanganpandangan kepada 
    lawan bicara dengan sopan.
6. Member kesempatan kepada lawan bicara untuk bicara
    (tidak mendominasi pembicaraan).
7. Tidak memotong pembicaraan lawan bicara.
8. Tidak berbicara sambil berkacak pinggang atau menunjuk-nunjuk
    ke arah lawan bicara.
9. Usahakan Tidak mempergunjing atau membicarakan aib orang lain (ghibah)
10. Bila bertiga
     a. Tidak berbicara dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh salah 
         satu dari mereka.
     b. Tidak berbisik-bisik berdua, tanpa memperdulikan teman yang lain.
11. Menghindari berkata dusta, meskipun bermaksud melucu.
12. Menghindari bergurau yang berlebihan dan gojloggogjogkan.

TATA KRAMA TIDUR

1. Dianjurkan bewudhu sebelum tidur.
2. Membersihkan tempat tidur.
3. Mengawali tidur dengan miring ke kanan.
4. Hindari tidur dengan telungkup/tengkurap.
5. Hindari tidur ditempat membahayakan
6. Jika tidur di tempat umum (missal Masjid) bila bersarung supaya 
    memakai celana.
7. Membaca do’a sebelum tidur dan setelah bangun tidur.
8. Merapikan kembali tempat tidur setelah bangun tidur.

TATA KRAMA BERJALAN

1. Tidak menyeret sandal atau menghentakkan kaki.
2. Mengucapkan salam atau menyapa dengan ramah bila berpapasan 
    dengan orang lain.
3. Mengucapkan salam atau permisi bila melintas/melewati orang 
    yang sedang duduk.
4. Bila berjalan bersama, tidak berjajar (rampakrampak), sehingga 
    mengganggu orang lain.
5. Membuang/menyingkirkan dari jalan segala sesuatu yang membahayakan.
6. Tidak berjalan sambil berkacak pinggang.
 7. Tidak usil dan mengganggu orang lain.

TATA KRAMA MENGENDARAI SEPEDA/MOTOR/MOBIL

1. Memakai helm standar, membawa SIM dan STNK (bagi pengendara
    kendaraan bermotor).
2. Menggunakan knalpot motor yang standar (tidak di blong)
3. Menjaga kelengkapan kendaraan.
4. Tidak menghias helm dan sepeda motor dengan tulisan atau gambar 
    yang tidak sopan.
5. Mentaati peraturan dan rambu-rambu lalu lintas.
6. Tidak ngebut terutama ketika melewati gang/perkampungan.
7. Mengucapkan salam atau menyapa/permisi ketika berpapasan 
   dengan orang yang berjalan kaki/sedang duduk di gang.
8. Tidak menggeber-geberkan/memainkan gas motor.
9. Tidak berboncengan tiga orang dewasa atau lebih.
10. Tidak mengoperasikan Handphone.

TATA KRAMA TERHADAP KEDUA ORANG TUA

1. Bertutur kata dengan bahasa yang halus dan baik.
2. Nada suara lebih rendah.
3. Tidak memotong pembicaraan
4. Apabila dipanggil segera menjawab dan mendatangi.
5. Mengerjakan/mentaati perintah-perintah orang tua selama 
    tidak maksiat.
6. Membantu meringankan kesibukan/pekerjaan orang tua.
7. Menjaga nama baik dan kehormatan kedua orang tua.
8. Mendahulukan kedua orang tua pada saatmakan/minum.
9. Mendahulukan kepentingan kedua orang tua dari pada diri sendiri.
10. Merawat kedua orang tua ketika sakit.
11. Berpamitan ketika akan bepergian.
12. Berjabat tangan dengan mencium tangan keduanya.
13. Bila ada masalah dalam keluarga, member saran yang baik 
     dengan sikap yang sopan.
14. Ketika punya masalah mengutamakan curhat kepada
     kedua orang tua.
15. Tidak memaksakan kehendak (meminta sesuatu tanpa 
      mempertimbangkan kemampuan kedua orang tua).
16. Tidak meminta sesuatu dengan sak deg sak nyet 
     (seketika harus dikabulkan).
17. Segera meminta maaf apabila melakukan kesalahan/menyakiti
     hati kedua orang tua.
18. Selalu minta keridhoaan dan meminta doa yang baik dari 
      kedua orang tua.
19. Selalu mendoakan kedua orang tua
20. Berbuat baik atau membalas kebaikan kedua orang tua dengan
      meramut dan merawat sampai akhir hayatnya, terutama masalah 
     agamanya.
21. Berusaha mewujudkan harapan dan cita-citanya.

TATA KRAMA TERHADAP YANG LEBIH TUA/YANG DITUAKAN

1. Bertutur kata dengan bahasa yang halus dan baik.
2. Mendahului salam/menyapa.
3. Memanggil dengan awalan sebutan yang baik (mbah, bapak, ibu, 
    mas, mbak dll).
4. Berjabat tangan dengan agak menundukkan kepala dan lebih baik 
    sambil mencium tangannya.
5. Segera menjawab dan mendatangi bila dipanggil.
6. Bila melintas di depannya, mengucapkan permisi sambil agak 
    membungkukkan badan.
7. Bila orang yang lebih tua sedang duduk, tidak berdiri di sekitarnya.
8. Tidak duduk di tempat yang lebih tinggi daripada tempat duduk 
    orang yang lebih tua.
9. Bila menunjukkan sesuatu menggunakan biu jari tangan kanan.
10. Mendahulukan orang yang lebih tua pada saat makan bersama.
11. Membantu meringankan kerepotannya meskipun tidak diminta.
12. Tidak ikut bergabung/nimbrung pembicaraanya.

TATA KRAMA BERTELEPON

1. Mengucapkan salam.
2. Menyebutkan identitas (nama dan alamat).
3. Berbicara dengan bahasa yang sopan, ramah, singkat dan jelas
    (sebelum menelepon seyogyanya menyiapkan hal-hal yang akan
     dibicarakan.
4. Bila ingin berbicara dengan selain yang menerima telepon, meminta 
    tolong/amal sholeh dipanggilkan dengan kalimat yang baik.
5. Tidak menelepon pada jam-jam istirahat kecuali keadaan darurat.
6. Mengucapkan kalimat syukur dan salam, sebelum mengakhiri 
    pembicaraan.
7. Meletakkan gagang telepon dengan perlahan.

TATA KRAMA DALAM PERGAULAN

1. Menghormati kepada yang lebih tua.
2. Tidak membuka barnag pribadi milik orang lain tanpa izin  
    (seperti almari, tas, buku harian, HP, File dll).
3. Menjaga privasi dan kehormatan orang lain.
4. Tidak duduk diantara dua orang tanpa seizing keduanya.
5. Tidak memanggil dengan panggilan/julukan yang tidak baik/dibenci.
6. Tidak membunyikan tape/radio/tv dengan suara keras.
7. Tidak mengejek, menghina, menggunjing, dan mengadu 
    domba orang lain.
8. Tidak kikir/pelit.
9. Tidak mengganggu orang yang sedang isitrahat.
10. Tidak pamer, sehingga menimbulkan/memancing kecemburuan
     dan kedengkian.
11. Memperlihatkan rasa senang dan mendoakan baik atas kenikmatan, 
     keberhasilan dan prestasi orang lain.
12. Bila meminjam sesuatu segera mengembalikan dengan baik.
13. Menghargai pemberian orang lain walaupun tidak menyukainya.
14. Menghargai pendapat dan karya orang lain.
15. Menepati janji.
16. Membesuk orang yang sedang sakit.
17. Membiasakan berjabat tangan dengan lebut ketika bertemu.
 18. Tidak berjabat tangan dengan orang yang bukan mahromnya.

TATA KRAMA TA’ZIAH

1. Berpakaian yang sopan dan pantas.
2. Turut berkabung dan berbela sungkawa.
3. Menghibur hati keluarga yang ditinggal, agar tabah dan sabar.
4. Menyolati jenazah.
5. Membawa jenazah ke kuburan dengan cepat tapi tidak tergesa-gesa 
    sampai jenazah tergoncang- goncang.
6. Mengantarkan jenazah ke kuburan hingga selesai pemakaman 
   (bagi laki-laki)
7. Diusahakan melepas sandal/sepatu ketika memasuki area pemakaman.
8. Selama pemakaman berlangsung tidak bergurau.
9. Membantu proses pemakaman hingga selesai.
10. Member bantuan makanan, minuman atau uang kepada keluarga 
     yang ditinggal sesuai dengan kemampuan.

HAL-HAL YANG TIDAK PANTAS DILAKUKAN DI HADAPAN ORANG LAIN

1. Membersihkan gigi dari sisa makanan (slilit), dengan mulut dibiarkan
     terbuka (tidak menutup dengan tangan).
2. Batuk dan bersin tanpa menutup mulut.
3. Menguap dengan membiarkan mulut ternganga (meskipun tidak 
    ada orang lain).
4. Bersendawa (glegekan) dengan tidak menutup mulut.
5. Kentut, meludah/mengeluarkan dahak dan membuang ingus 
    disembarang tempat.
6. Membersihkan hidung (ngupil) dan telinga di depan umum.
7. Menuding-nuding terhadap orang lain yang bukan semestinya.

MEMELIHARA KEBERSIHAN DIRI

1. Diusahakan rajin mandi setiap hari dengan memakai sabun dan sejenisnya.
2. Rajin berkumur dan bersiwak/menggosok gigi.
3. Membersihkan kotoran mata, hidung, telinga, memotong kuku, 
    mencukur bulu kemaluan dan mencabuti bulu ketiak, dsb.
4. Rajin mencuci pakaian.







GENERASI JOKAM
SIAP JIHAD DEMI 
MERAH PUTIH
NKRI HARGA MATI !!!



 
Generasi JOKAM
Generasi anti NARKOBA
Generasi anti TAWURAN
 Generasi anti KEKERASAN
Generasi anti KEMAKSIATAN
Generasi anti PENGANGGURAN


_______________________________________________________________________________

Rabu, 15 Juni 2011

Guru Gaul

Oleh : Yan Vita, S.Pd.I
SDN Tegalombo 1 Kalijambe Sragen
MENJADI GURU GAUL ITU PERLU

Guru biasa-biasa memberitahu...
Guru yang baik menjelaskan...
Guru yang bagus menunjukkan bagaimana caranya,,,
Guru yang hebat menginspirasi murid-muridnya...
William A Ward (www.suksestotal.com)

         Menjadi guru yang berhasil dan sukses mengantarkan anak didiknya menjadi orang yang lebih berguna adalah hal yang sangt membanggakan bagi seorang guru. Menjadi guru teladan bukan dikarenakan kepandaiannya atau berapa banyak kejuaraan yang diperolehnya. Menjadi guru teladan adalah ketika guru dapat menjadi contoh dan menjadi sosok yang dapat diikuti dan dipahami muridnya. 
         Menjadi guru bukanlah hal yang mudah, perlu ketulusan dan pengorbanan. Guru harus berani dipandang dan diperlakukan sebagai sahabat, seseorang yang kedudukannya setara. Sebagai teman, sebagai sahabat, guru bisa diajak sharing, ngobrol, baik tentang pelajaran ataupun isu2 terkini. Di dalam kelas guru berperan sebagai pengajar, tapi diluar jam mengajar, jadilah guru yang gaul dan menyenangkan bagi murid.
         Tentu saja, ini menjadi pekerjaan rumah bagi semua guru. Menjadi sosok yang disukai siswa dan mampu mengantarkan mereka untuk menyerap semua yang diajarkan. Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam menggunakan metode pembelajaran. Wawancara dengan salah seorang guru, bu Agustin sebagaimana dikutip dari buku “Menjadi Guru Idola”, resep yang menurut dia membuatnya awet muda adalah, pertama, bekerja dengan hati, kedua, antusias untuk terus belajar, ketiga, tidak malu menjadi gaul, dan tidak sungkan mengikuti alur zaman.
         Mungkin kita pernah mendengar istilah “guru gaul” tapi kadang masih belum bisa mendefinisikan secara jelas makna guru gaul itu sendiri.Saat ini ada media Facebook yang merupakan sarana komunikasi sosial. Betapa kagetnya saya ketika membuka FB, ada yang add dan itu adalah murid saya. Yang lebih mengherankan lagi ni baru kelas 3 SD. Usut punya usut ternyata ini akun milik orang tuanya. Setelah menjalin pertemanan, kami saling bertukar informasi tentang perkembangan anaknya serta sekolah.
         Guru dapat berkomunikasi dan mengamati perilaku siswa-siswanya dari situs tersebut. Guru juga bisa mengirimkan artikel yang berisi nasehat atau berkomunikasi lewat internet dengan siswa tersebut. Dengan cara ini, guru akan terkesan tidak menggurui dan siswa akan merasa nyaman menerima nasehat-nasehat tersebut. Secara tidak langsung guru sudah membimbing siswa dan memperlancar proses pengajaran di kelas di waktu selanjutnya karena siswa tersebut sudah merasa nyaman dengan gurunya. Lewat jejaring social, guru juga dapat berkomunikasi dengan wali murid untuk mendiskusikan perkembangan anaknya, bahkan sampai kemajuan sekolah.
          Internet merupakan perpustakaan dunia yang sangat kaya dan luar biasa. Internet telah menjadi media belajar baru untuk guru maupun siswa. Belajar kini tidak lagi harus dari buku dan referensi sekolah saja. Dunia Internet sudah membuka lebar kesempatan belajar kepada siapa saja yang termotivasi untuk maju. hampir segala bentuk Ilmu Pengetahuan dapat kita cari di Internet, boleh jadi siswa yang rajin “Googling” akan lebih berpengetahuan dibanding gurunya.
         Guru harus selalu up todate, yang selalu mengikuti perkembangan zaman,agar anak juga merasa guru mereka layak untuk dijadikan inspirasi, bahwa guru mereka layak dijadikan teladan. Guru tidak boleh gaptek. Akan sangat menyedihkan ketika guru tertinggal dengan muridnya. Disaat perkembangan zaman yang begitu cepat guru juga harus mau dan mampu mengikutinya. Jika itu tidak dilakukan maka murid akan merasa bahwa guru mereka sudah tidak jamani dan itu membuat mereka tidak lagi mengagumi sosok gurunya.